Selamat Datang Di Website Education Update Semoga Bermamfaat

Sabtu, 18 Januari 2014

PELET BETTENG



“PELET BETTENG”
Oleh
SARITO BKI/3A
A.    Profi Parit Semangat Baru
Parit Semangat Baru merupakan kampung yang ada di Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Kubu Raya Kecamatan Kuala Mandor B Desa Kubu Padi. Parit semangat baru terletak di Desa Kubu Padi di Kubu Padi banyak sekali beragam suku diantaranya Madura, Bugis dan Dayak Ahe. Parit Semangat Baru berbatasan dengan Parit Bugis yang semuanya beragama Islam dan Parit Babatang yang semuanya beragama Kriten. Parit Semangat Baru dibagi menjadi dua yaitu Parit Semangat Baru Darat dan Parit Semangat Baru Bawah masing-masing mempunyai RT dan RW. RT.03/RW03 ada di Parit Semangat Baru Darat  dan RT02/RW02 di Parit Semangat Baru Bawah. Yang menjadi objek penelitian disini ialah di Parit Semangat Baru Darat RT.03/RW.03.   

B.     Pengetian Pelet Betteng
Istilah Pelet Betteng ini merupakan tradisi lokal yang ada di salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Barat. Pelet Betteng dari Bahasa Madura Pelet artinya Memijit / Mengurut sadangkan Betteng artinya Bengkak jadi Pelet Betteng adalah memijit / mengurut perut wanita yang sedang bengkak (hamil). yang biasa di sebut dengan tujuh bulanan wanita yang hamil anak pertama, didalam tradisi ini ada beberapa ritual. Ritual itu di yakini dapat mempengaruhi kelancaran kehamilan wanita tersebut. Ritual dalam dalam pelet betteng ini biasanya dilakukan dengan tiga tahap yaitu :
1.        Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
                   Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang memang sudah ditentukan diantaranya, Surah Yasin, As-Sajadah, Al-Mulk, Waqi’ah, Al-Buruj, Al-Kahfi, Yusuf dan Surah Maryam. Di antara surah yang dibaca ada hal yang diyakini diantarnya misalanya Surah Yusuf dan Surah Maryam yang diyakini dengan membacakan surah tersebut maka bayi yang ada didalam perut ibu yang sedang mengandung dapat menyerupai Nabi Yusuf dan Siti Maryam yang didalam sejarah Islam dikenal, Nabi Yusuf dengan keimanan dan kegantengannya, sedangkan Siti Maryam dikenal dengan ketakwaan nya kepada Allah dan wanita yang tidak pernah di jamah orang laki-laki dan dengan izin Allah ia hamil tanpa suami serta kecantikannya acara itu biasanya dipimpin oleh seorang Ustad.
                   Ritual ini biasanya dilaksanakan pada pagi hari sekitar pukul 07 : 00. Dalam ritual ini disediakan bubur yang disimpan didepan orang yang membaca Al-Qur’an yang kemudian bubur tersebut disebut bubur selamat kemudian diberikan kepada sepasang suami istri tersebut. Dan bukan hanya itu disamping ada bubur juga ada yang disediakan air yang di berikan beragam bunga, setelah pembacaan Al-Qur’an selesai semua yang hadir dalam ritual itu meniup air tersebut. Yang hadir dalam ritual itu adalah orang-orang terpilih yang bisa membaca Al-Qur’an seperti ustadz, santri dan tokoh agama lainnya. Setelah ritual ini selesai tuan rumah memberikan amplok, rokok dan berkat (nasi lengkap dengan kuenya).
2.        Pemandian Sepasang Suami Istri
Setelah ritual pembacaan ayat suci Al-Qur’an selesai, kemudian dilanjutkan dengan ritual pemandian pasangan suami istri yang akan mempunyai anak pertama dan ritual ini dipimpin oleh seorang Dukun Beranak yang mengatasi kehamilannya. Didalam  ritual pemandian ini air yang sudah dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an tadi dituangkan kedalam wadah yang besar kemudian ditambah dengan air yang lain setelah itu air tersebut dimandikan kepada ksepasang suami istri tersebut. Dalam proses pemandian itu banyak sekali disediakan bahan khusus seperti kelapa kuning, parang, ayam kampung dan telur ayam kampung. Sang suami memangku sang istri dan sang istri memangku ayam kemudian dimandikan oleh seorang dukun beranak dan orang-orang yang hadir di saat ritual itu. Setelah mandi selesai sang istri melepaskan ayam yang dipangkuanya kemudian berjalan kedepan sambil menginjak telur yang memang sudah disediakan dan sang suami membelah kelapa yang sudah disediakan tadinya, yang diyakini jika kelapa itu terbelah ditengah berarti kepala anaknya kelak akan bagus dan sebaliknya kemudian sang istri menginjak telur yang tadinya sudah disediakan.
3.        Pembacaan Tahlil
Ritual ini dilakukan ketika ritual baca suarah pilihan didalam Al-qur’an dan ritual pemandian sepasang suami istri sudah selesai. Ritual ini dilakukan bersama masyarakat setempat yang di undang dan ini juga dipimpin oleh seorang tokoh agama atau ustadz. Biasanya tahlil ini dilaksanakan ba’da dzuhur berbeda dengan riual lainnya itu, ini disebabkan karena seandainya pagi masyarakat disana banyak kerja noreh dan selesai pada pukul 10 : 00, sangat tdak mungkin sekali masyarakat di undang pada pagi bersamaan dengan ritual mandi tersebut, maka solusinya masyarakat disana diundang ba’da zduhur.
Tradisi itu tidak ada dalilnya didalam Al-Qur’an dan Al-Hadist, mungkin saja ini merupakan sisa-sisa tradisi yang sebelum Islam masuk kewilayah Kalimantan Barat, didalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia, Islam masuk dengan cara damai bukan melalui kekerasan. Mungkin saja sebelum Islam datang ritual seperti itu memang sudah ada, tetapi setelah Islam datang ritual itu tidak serta merta langsung dihapus dari kebiasaan yang sudah ada, tetapi Islam memolesnya dengan pembacaan Al-Qur’an yang asalnya mungkin hanya bacaan-bacaan yang bukan Islam. Sehingga masyarakat Indonesia dengan mudah memeluk Agama Islam karena ia merasa Agama Islam sama dengan agama yang mereka anut.
Pelet Betteng ini ada disebuah desa terpencil yaitu di Desa Kubu Padi Kec. Kuala Mandor B Kab. Kubu Raya Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di Parit Semangat Baru. Parit Semangat Baru bertenggaan dengan Parit Bugis (Mayoritas Orang Bugis) dan Babatang (orang Dayak Ahe). Trsadisi itu sudah menjadi tradisi yang terus-menerus dilakukan di Desa Kubu Padi yang menganut Agama Islam, di Desa itu tidak semuanya menganut Agama Islam sebagian kecil menganut Agama Kriten Katolik dan Protestan. Namun yang menjadi penelitian kami tentang Pelet Betteng ini hanya di Parit Semangat Baru. Saya mencoba bertanya kepada salah satu ustad disana yaitu Ustad Syamsul Arifin, beliau dari kampung sebelah yaitu Parit Suka Sari dan menikah dengan wanita di Parit Semangat Baru kemudian kemudian beliau menetap di Parit Semangat Baru.
Saya bertanya “Ustad, mengapa harus ada acara Pelet Betteng / tujuh bulanan ketika wanita hamil anak pertama, apakah ada dalail yang memperkuat didalam Al-Qur’an dan Al-Hadist dan semenjak kapan Pelet Betteng itu ada” beliau menjawab “ sebenarnya tidak ada dalil yang memperkuat tentang ritual itu, tapi Iman Al-Ghazali berkata :
تَرْ بِيَّةُ اْلاَوْلَدِ قَبْلَ الْوِلَدَة وَتَرْ بِيَّةُ اْلاَوْلَدِ بَعْدَاْلوِ لَدَة
“Didikan anak sebelum lahir dan didikan anak setelah lahir”
Didikan anak sebelum lahir, anak dididik melalaui lantunan ayat suci Al-Qur’an yang ada didalam Ritual Pelet Betteng / tujuh bulanan, yang diyakini akan mensugesti anak yang ada didalam kandungan ibunya dan dididikan anak setelah lahir yaitu dengan menyekolahkannya, memondokan dan masih banyak lagi cara selain itu, dan masalah sejak kapan ada acara itu saya jug tidak tau persis tapi yang jelas acara itu sudah ada sebelum saya lahir dan mungkin ketika saya ada didalam kandungan ibu juga dilakukan acara Pelet Batteng ini kebetulan saya juga anak pertama ” jawabnya. ( Sabtu 09 Nov 2013, 17 : 09 ).
Setelah wawancara itu selesai saya mendatangi salah satu ustad yang ada di desa itu, yaitu Ustadz Ainul Hasan. Dan jawabanya tidak jauh bedah dengan dengan Ustadz Syamsul Arifin.
Dengan pernyataan demikian sudah dapat kita beranggapan bahwa ternyata banyak sekali tradisi lokal yang dipoles dengan ajaran Islam seperti yang saya contohkan di atas namun yang jelas ritual ini tidak ada dalil yang memperkuat baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadist itu hanya berdasarkan pendapat Imam Al-Ghazali yang telah dipaparkan diatas. Ini berdasarkan proses islam masuk ke Kalimantan Barat yang konon katanya sangat mudah di terima oleh masyarakat Kalimantan Barat khususnya karena masyarakat merasa Islam sama dengan agama mereka sebelumnya, seperti kita ketahui islam adalah rahmat bagi seluruh alam, Otomatis, Islam tidak hanya memberikan kebaikan kepada umat Islam, tetapi kepada seluruh manusia, termasuk juga alam semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

KARENA WANITA INGIN MEMILIH

Sepanjang sejarah sebelum datangnya islam perempuan kerap kali mengalami penderitaan. mereka diperjual belikan layaknya hewan dan barang. me...