PERINGATAN TAHUN BARU MASEHI PERSPEKTIF ISLAM
Oleh : SARITO
Tanggal 01 Januari 2014 adalah pergantian tahun, dan ini merupakan
momen yang sangat di tunggu-tunggu oleh kalangan muda khususnya. Sangat
menyedihkan sekali ketika tahun baru masahi semua orang baik tua, muda, dan
semuanya ikut meramaikan, akan tetapi ketika tahun baru Hijriah yang dikenal
dengan tahun baru Islam itu sangat sedikit sekali orang-orang peduli terhadap
hari tersebut. Ketika tahun baru Masehi banyak sekali acara yang sudah di
rencanakan, seperti bakar ayam, jagung dan bahkan menghadirkan Band dari Kota Jakarta,
sebagai bukti ketika pergantian tahun 2012 ke tahun 2013 Kota Pontianak mengundang
Band Ungu, The Firgin yang di tempatkan di Korem, untuk tahun baru sekarang ini
band manakah yang akan di undang lagi
untuk mengisi hiburan.
Dan melihat realita yang seperti diatas bagaimankah kita sebagai
umat Islam apakah hanya membiarkan saja hal itu tetap berjalan seperti tahun
sebelumnya, kalau kita hitung antara banyaknya orang Islam dengan orang non Islam
itu jauh lebih banyak umat Islam akan tetapi ketika tahun baru hijriah mereka
tidak memeriahkan acara tersebut dengan semeriah kita memperingati tahun baru
masehi, banyak sekali kendala untuk itu pertama memang tidak ada anggaran dari
pemerintah untuk memperingati tahun baru hijriah itu. kedua kita menyadari
bahwa yang memperingati acara itu bukan dari kalangan Islam saja akan tetapi
seluruh agama yang ada khususnya Indonesia dengan serentak mereka
memperingatinya sehingga pergantian tahun baru masehi itu jauh lebih meriah dari pada tahun
baru hijriah.
Lalu bagaiman Islam memandang peringatan tahun
baru masehi itu sebagaimana mana kita ketahui bahwa acara tahun baru itu
prosesinya adalah hiburan dan senang-senang saja dan disitu banyak sekali
perilaku yang mubadzir, Islam memandang bahwa orang yang mubadzir itu
adalah saudara syetan. Ketika memperingati tahun baru masehi banyak sekali
orang yang menghidupkan petasan dan itu adalah perilaku yang mubadzir.
Dan bukan hanya itu saja kitika acara itu banyak sekali kemaksiatan yang meraja
dan bahkan dalam acara tersebut bisa saja di jadikan even untuk sex bebas,
mabuk-mabukan dan semua itu di haramkan dalam Islam jadi sebagai umat Islam
tidak boleh ikut gila-gilaan mari kita merayakan tahun baru hijriah saja.
Walaupun Islam
mengajarkan “taat kepada Allah, Rosul dan Ulil Amri (pemimpin)” namun
kalau kita kaitkan dengan tahun baru yang di peringati seperti yang lalu itu
banyak sekali kemudhorotan, jadi lebih baik kita sebagai umat Islam
memperingati di rumah saja dengan baca doa akhir tahun dan awal tahun itu lebih
utama dihadapan Allah SWT dari pada sampai beli petasan dan dihidupkan di
tengah malam buat orang bising, mengganggu orang tidur. Islam mengajarkan agar
tidak mengganggu hak orang lain Islam mengajarkan menghormati hak orang lain,
kalau halnya seperti yang kita saksikan pada tahun yang lalu apakah itu tidak
mengganggu orang lain dengan menghidupkan petasan, menghidupkan musik dengan
suara yang sangat nyaring malah kadang-kadang salonnya di simpan diluar.
Dengan hal ini
sebenarnya banyak sekali hal-hal yang dilakukan yang dilarang oleh ajaran Islam
seperi di atas. Dan sebagai orang yang mempunyai akal fikiran dan juga sebagai
umat Nabi Muhammad apa yang sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya itu tidak
dilakukan lagi kerena lebih banyak mudhorotnya dari pada mamfaatnya maka
Islam memandangnya itu tidak boleh itu semua dijadikan bahan pembelajaran untuk
diri kita.
Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar